Jumat, 16 Desember 2016

MANUSIA DAN KEINDAHAN (ibd)



MANUSIA DAN KEINDAHAN


Disusun oleh :


Nama  : Devi Nawang Wulan
NPM  :11216876
Kelas : 1EA22




1. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

l  HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

2. PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dsb. Benda yang mempunyai sifat indah yaitu segala hasil seni (meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tatanan, perabot rumah tangga, dsb), suara, warna, dsb. Kawasan keindahan dan keanekaragaman manusia sangat luas dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia dan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimana, kapan dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan dan keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, tidak mengandung kebenaran berarti tak indah. Karena tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.
Keindahan bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

a. Apakah keindahan itu?
Berbicara keindahan yaitu ke jaman Yunani Kuna, abad ke-18. Pengertian
keindahan telah dipelajari oleh para filsuf. Menurut The Liang Gie, keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar kata yaitu “bonum” berarti kebaikan mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir ditulis “bellum”. Menurut cakupan orang membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah.
Menurut luasnya dibedakan pengertian :
1) Keindahan dalam arti luas
2) Keindahan dalam arti estetik murni
3) Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan


Nilai ekstrinsik yaitu sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal (instrumental/contributory value), yaitu nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik yaitu sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan.
Contoh :
1) Puisi, bentuk puisi terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama disebut nilai ekstrinsik, pesan yang disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi yaitu nilai intrinsik
2) Tari, tarian Damarwulan-Menakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala jenis pakaian dan gerak-gerik tari perang antara Damarwulan-Menajinggo disebut nilai ekstrinsik, pesan yang disampaikan oleh tarian ialah kebaikan melawan kejahatan yaitu nilai instrinsik

c. Apa sebab manusia mencipta keindahan?
Keindahan pada dasarnya adalah ilmiah, alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Bila pemain drama yang berlebihan, misalnya marah dengan meluap padahal kesalahan kecil atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis menaung itu berarti tidak alamiah.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmoni), kesetangkupan (symetry), dan pertentangan (contrast).

3. MAKNA KEINDAHAN
Menjawab pertanyaan sekitar apa itu keindahan merupakan pekerjaan yang sulit. Kalau yang dituntut jawaban yang bisa memuaskan semua pihak.
Sekadar penguat konstatasi, dilihat beberapa persepsi tentang keindahan yaitu :
1. Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy)
2. Keindahan adalah keseluruhan susunan yang teratur dari bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau “beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten)
3. Keindahan dapat memupuk perasaan moral
4. Keindahan dapat terlepas dari kebaikan (Win Chelmann)
5. Keindahan memiliki proporsi yang harmonis
6. Keindahan sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume)
Menurut Kant keindahan dapat dilihat dari 2 segi yaitu segi arti yang subyektif dan segi arti yang obyektif. Arti yang subyektif keindahan sesuatu yang tanpa harus direnungkan.
Pengelompokkan yang bisa kita buat sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya

4. RENUNGAN
Merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan untuk merenungkan/mengevaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran yaitu proses berpikir yang logik dan analitik.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1) Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandangan tertentu
2) Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar gejala)
3) Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran selanjutnya.

5. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi, serasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan tidak serasi tidak indah. Kualita yang sering disebut ialah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, kesimbangan dan perlawanan/pertentangan. Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran, atau keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi-rendah, keras-lembut, dan panjang-pendek.

6. KEHALUSAN
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Halus bagi manusia itu sendiri ialah sikap, sikap lembut dalam menghadapi orang. Sikap halus dimiliki orang yang bersikap rendah hati. Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.

7. MANUSIA DAN KEINDAHAN
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi. Keindahan yang bersifat jasmani ialah keinginan yang dapat menyenangkan indera manusia. Kodrat manusia selalu medambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan manusia. Pada hakikat manusia dituntut untuk menciptakan keindahan seperti kata John Kets (Andy Zoeltom, 1984) “a thing of beauty is a joy forever”.
Keindahan subyektif sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relatif. Menurut John Kets keindahan obyektif disamakan dengan kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan.






DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Budaya Dasar karya Drs. DJOKOWIDAGDHO, dkk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar