Jumat, 16 Desember 2016

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (ibd)


                              MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



Disusun oleh :


Nama  : Devi Nawang Wulan
NPM  :11216876
Kelas : 1EA22



   

1. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan atau disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang yang berbudaya atau disebut homo-humanus (filsafat),dsb.
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu:
1. Jasad
2. Hayat
3. Ruh
4. Nafs
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:
a. Id: struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
b.  Ego: bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntutan lingkungan luar. Dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
c. Superego: struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.
Perasaan rohani adalah luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
1. Perasaan intelektual
2. Perasaan estetis
3. Perasaan etis
4. Perasaan diri
5. Perasaan sosial
6. Perasaan religius

2. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “budhayah” berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata “colere” berarti mengolah tanah. Kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
Kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material maupun nonmaterial seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan yaitu sistem ideologi, sosial, dan teknologi. Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial didalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpinnya. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

3. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia: Wujud disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala manusia yang menganutnya atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas: Berupa aktivitas yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dan diamati atau diobservasi, wujud sering disebut sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, selalu menurut pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sistem sosial bersifat konkret.
3. Wujud sebagai benda: Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuan. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.

4. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadi gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola hubungan sosial.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial sedangkan perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan.


5. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan tercipta kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya merupakan satu kesatuan






DAFTAR PUSTAKA

BAB 2, Manusia dan Kebudayaan, Dimyati.staffgunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar