MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Disusun oleh :
Nama : Devi
Nawang Wulan
NPM :11216876
1.
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya.Tanggung jawab
adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab, dalam konteks
sosial manusia merupakan makhluk sosial. Masalah tanggung jawab dalam konteks
individual berkait dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual
dan makhluk sosial, manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung
jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial,
individual ataupun teologis.
Manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari
pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengirbanannya. Untuk
memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha
melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Tanggung jawab
dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung
jawab. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak,
dan tidak mengacu pada hak. Maka tanggung jawab adalah tanggung jawab terhadap
kewajiban.
Status dan
peranan menentukan kewajiban seseorang, kewajiban dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
1. Kewajiban terbatas: Kewajiban tanggung jawab diberlakukan
kepada setiap orang,
sama, tidak
dibeda-bedakan.
2. Kewajiban tidak terbatas: Kewajiban tanggung jawab
diberlakukan kepada semua orang, tanggung jawab terhadap kewajiban nilainya
lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab dapat
menunaikan kewajiban. Sebaliknya, orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapi kesulitan, sebab ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai yang
berlaku.
2. MACAM TANGGUNG JAWAB
Menurut sifat dasar manusia adalah makhluk bermoral tetapi manusia juga
seorang pribadi. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan,
baik disengaja maupun tidak.
a.
Tanggung
jawab kepada keluarga
b.
Tanggung
jawab kepada masyarakat
c.
Tanggung
jawab kepada Bangsa/Negara
d.
Tanggung
jawab kepada Tuhan
3. PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga
sebagai perwujudan kesetiaan, atau ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab.
a.
Pengabdian
kepada keluarga
b.
Pengabdian
kepada masyarakat
c.
Pengabdian
kepada Negara
d.
Pengabdian
kepada Tuhan
4. KESADARAN
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu
atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat
kembali (dari pingsan), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tahu dan mengerti.
Jadi,
kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka
tentang apa yang telah dikerjakan.
Kesadaran moral amat penting untuk diperhatikan orang, karena pelanggaran
moral dapat berakibat merusakkan nama, kesadaran moral perlu dijaga oleh setiap
individu. Semua kesadaran penting, karena ketidaksadaran adalah salah satu hal
yang dapat menggoncangkan atau membuat kepincangan dalam hidup.
5. PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas,
harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cinta atau
ikatan dengan sesuatu demi kesetiaan, kebenaran.
Perbedaan
antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena
pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
a.
Pengorbanan
kepada keluarga
b.
Pengorbanan
kepada masyarakat
c.
Pengorbanan
kepada Bangsa dan Negara
d.
Pengorbanan
dan kebenaran
e.
Pengorbanan
kepada Agama
6. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Manusia disebut sebagai makhluk yang bebas, arti bebas menentukan dirinya
sendiri. Akal dan budi telah menempatkan manusia dalam kedudukan yang
“membahagiakan”. Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang
dilakukan.
Allah telah
menciptakan manusia lengkap dengan segala peralatan, diberi hidup, akal dan
budi.
Setiap anggota masyarakat dituntut tanggung jawab, demi tegaknya
peraturan. Semua perilaku setiap anggota masyarakat harus dapat diterima oleh
masyarakat bersangkutan. Bila melanggar akan mendapat hukuman dari masyarakat,
baik hukuman fisik, maupun non fisik, yaitu dikucilkan dari pergaulan. Hukuman
pengucilan merupakan hukuman yang paling berat, sebab orang dijauhkan dari
pergaulan dengan sesamanya.
Pelanggaran terhadap setiap ketentuan sangat mempengaruhi harga
“kemanusiaannya” atau harga diri individu bersangkutan. Tanggung jawab manusia
yang lain adalah tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
1. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata
“gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tenteram dihati atau merasa selalu
khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan
sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut
dan jijik. Rasa gelisah sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa
manusia yang gelisah dihantui rasa khawatir atau takut.
Manusia suatu saat akan mengalami
kegelisahan kegelisahan (anciety) yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan
untu merasa bahagia. Penyebab kegelisahan dapat dikatakan akibat mempunyai
kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan, kehidupan yang
membuat mereka gelisah.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia
memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian,
dan ketidakpastian.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
1. Kecemasan obyektif
2. Kecemasan neurotik (saraf)
3. Kecemasan moral
2. KEGELISAHAN APA DAN MENGAPA?
Secara lentur, kegelisahan sebagai
rasa tidak tenteram, rasa selalu khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar,
cemas dan semacamnya. Sebagai fenomen yang universal, artinya mampu mendera
manusia , kegelisahan bisa muncul lantaran faktor penyebab yang berbeda-beda.
3. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata itu adalah kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia, orang
pasti pernah mengalami hidup dalam keterasingan.
Sebab hidup keterasingan bersumber pada:
1. Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Perbuatan antara lain: mencuri, bersikap angkuh, sombong atau kaku.
2. Sikap rendah diri
l Sikap rendah diri menurut Alex Gunur
adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau
tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu dihadapan orang
lain, sikap ini disebut sikap minder. Sikap rendah diri itu ada sebab-sebabnya,
mungkin cacat fisik, karena sosial ekonominya, mungkin rendah pendidikan,
mungkin pula karena kesalahan perbuatannya.
a.
Keterasingan
karena cacat fisik
b.
Keterasingan
karena sosial ekonomi
c.
Keterasingan
karena rendah pendidikan
d.
Keterasingan
karena perbuatannya
l Kehilangan hak: Baik sikap sombong
atau sikap sejenis maupun sikap rendah diri, bila kita renungkan orang hidup
keterasingan itu karena orang takut kehilangan haknya.
l Usaha untuk mengatasi keterasingan
Keterasingan terjadi
karena sikap sombong, angkuh, pemarah, kaku, tetapi juga karena rendah diri,
perbuatan yang melanggar norma hukum. Untuk mengatasi keterasingan perlu
kesadaran yang tinggi. Orang yang bersikap disadarkan, karena apa yang mereka
lakukan dianggapnya sudah benar semua.
4. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi,
artinya sunyi, lenggang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak
banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada orang atau kendaraan, tidak banyak
tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dsb. Kesepian adalah keadaan sepi
atau hal sepi.
5. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu
(pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana
tujuannya tidak jelas. Semua akibat pikiran tidak dapat konsentrasi.
Sebab-sebab
terjadinya ketidakpastian
1. Obsesi
Gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus-menerus.
2. Phobie
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu
hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulsi
Ialah adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan,
sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan yang
serupa berulang kali (neurose).
4. Histeria
Ialah neurosa jiwa disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman
pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti
dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena keyakinan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman.
Delusi ada 3
macam, yakni:
a.
Delusi
persekusi
b.
Delusi
keagungan
c.
Delusi
melancholis
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan
(medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi.
7. Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya sampai
pada keseluruhan pribadinya.
6. MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Gelisah tergolong penyakit batin, rasa gelisah sesungguhnya berhubungan
erat dengan keimanan seseorang. Istimewanya penyakit ini dapat menyerang siapa
saja, dari golongan apa, dan bangsa apapun. Dibandingkan dengan rasa takut
daerah operasi lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu
Budaya Dasar karya Drs. DJOKOWIDAGDHO, dkk.