Jumat, 16 Desember 2016

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB (ibd)



MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB




Disusun oleh :


Nama  : Devi Nawang Wulan
NPM  :11216876
Kelas : 1EA22




1. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya.Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab, dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkait dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial, manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengirbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawab. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, dan tidak mengacu pada hak. Maka tanggung jawab adalah tanggung jawab terhadap kewajiban.
Status dan peranan menentukan kewajiban seseorang, kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Kewajiban terbatas: Kewajiban tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang,
sama, tidak dibeda-bedakan.
2. Kewajiban tidak terbatas: Kewajiban tanggung jawab diberlakukan kepada semua orang, tanggung jawab terhadap kewajiban nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab dapat menunaikan kewajiban. Sebaliknya, orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai yang berlaku.

2. MACAM TANGGUNG JAWAB
Menurut sifat dasar manusia adalah makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik disengaja maupun tidak.
a.         Tanggung jawab kepada keluarga
b.        Tanggung jawab kepada masyarakat
c.         Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
d.        Tanggung jawab kepada Tuhan

3. PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, atau ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab.
a.         Pengabdian kepada keluarga
b.        Pengabdian kepada masyarakat
c.         Pengabdian kepada Negara
d.        Pengabdian kepada Tuhan

4. KESADARAN
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsan), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tahu dan mengerti.
Jadi, kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan.
Kesadaran moral amat penting untuk diperhatikan orang, karena pelanggaran moral dapat berakibat merusakkan nama, kesadaran moral perlu dijaga oleh setiap individu. Semua kesadaran penting, karena ketidaksadaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncangkan atau membuat kepincangan dalam hidup.

5. PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas, harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cinta atau ikatan dengan sesuatu demi kesetiaan, kebenaran.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
a.         Pengorbanan kepada keluarga
b.        Pengorbanan kepada masyarakat
c.         Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
d.        Pengorbanan dan kebenaran
e.         Pengorbanan kepada Agama

6. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Manusia disebut sebagai makhluk yang bebas, arti bebas menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menempatkan manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”. Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukan.
Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan segala peralatan, diberi hidup, akal dan budi.
Setiap anggota masyarakat dituntut tanggung jawab, demi tegaknya peraturan. Semua perilaku setiap anggota masyarakat harus dapat diterima oleh masyarakat bersangkutan. Bila melanggar akan mendapat hukuman dari masyarakat, baik hukuman fisik, maupun non fisik, yaitu dikucilkan dari pergaulan. Hukuman pengucilan merupakan hukuman yang paling berat, sebab orang dijauhkan dari pergaulan dengan sesamanya.
Pelanggaran terhadap setiap ketentuan sangat mempengaruhi harga “kemanusiaannya” atau harga diri individu bersangkutan. Tanggung jawab manusia yang lain adalah tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


 MANUSIA DAN KEGELISAHAN

1. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tenteram dihati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah dihantui rasa khawatir atau takut.
Manusia suatu saat akan mengalami kegelisahan kegelisahan (anciety) yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untu merasa bahagia. Penyebab kegelisahan dapat dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan, kehidupan yang membuat mereka gelisah.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
1. Kecemasan obyektif
2. Kecemasan neurotik (saraf)
3. Kecemasan moral

2. KEGELISAHAN APA DAN MENGAPA?
Secara lentur, kegelisahan sebagai rasa tidak tenteram, rasa selalu khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas dan semacamnya. Sebagai fenomen yang universal, artinya mampu mendera manusia , kegelisahan bisa muncul lantaran faktor penyebab yang berbeda-beda.

3. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia, orang pasti pernah mengalami hidup dalam keterasingan.
Sebab hidup keterasingan bersumber pada:
1. Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Perbuatan antara lain: mencuri, bersikap angkuh, sombong atau kaku.
2. Sikap rendah diri

l  Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu dihadapan orang lain, sikap ini disebut sikap minder. Sikap rendah diri itu ada sebab-sebabnya, mungkin cacat fisik, karena sosial ekonominya, mungkin rendah pendidikan, mungkin pula karena kesalahan perbuatannya.
a.         Keterasingan karena cacat fisik
b.        Keterasingan karena sosial ekonomi
c.         Keterasingan karena rendah pendidikan
d.        Keterasingan karena perbuatannya
l  Kehilangan hak: Baik sikap sombong atau sikap sejenis maupun sikap rendah diri, bila kita renungkan orang hidup keterasingan itu karena orang takut kehilangan haknya.
l  Usaha untuk mengatasi keterasingan
Keterasingan terjadi karena sikap sombong, angkuh, pemarah, kaku, tetapi juga karena rendah diri, perbuatan yang melanggar norma hukum. Untuk mengatasi keterasingan perlu kesadaran yang tinggi. Orang yang bersikap disadarkan, karena apa yang mereka lakukan dianggapnya sudah benar semua.

4. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lenggang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dsb. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi.

5. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Semua akibat pikiran tidak dapat konsentrasi.
Sebab-sebab terjadinya ketidakpastian
1. Obsesi
Gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus.
2. Phobie
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulsi
Ialah adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan yang serupa berulang kali (neurose).
4. Histeria
Ialah neurosa jiwa disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam, yakni:
a.         Delusi persekusi
b.        Delusi keagungan
c.         Delusi melancholis
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi.
7. Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya sampai pada keseluruhan pribadinya.

6. MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Gelisah tergolong penyakit batin, rasa gelisah sesungguhnya berhubungan erat dengan keimanan seseorang. Istimewanya penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari golongan apa, dan bangsa apapun. Dibandingkan dengan rasa takut daerah operasi lebih luas.








DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Budaya Dasar karya Drs. DJOKOWIDAGDHO, dkk.


MANUSIA DAN KEINDAHAN (ibd)



MANUSIA DAN KEINDAHAN


Disusun oleh :


Nama  : Devi Nawang Wulan
NPM  :11216876
Kelas : 1EA22




1. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

l  HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

2. PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dsb. Benda yang mempunyai sifat indah yaitu segala hasil seni (meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tatanan, perabot rumah tangga, dsb), suara, warna, dsb. Kawasan keindahan dan keanekaragaman manusia sangat luas dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia dan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimana, kapan dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan dan keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, tidak mengandung kebenaran berarti tak indah. Karena tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.
Keindahan bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

a. Apakah keindahan itu?
Berbicara keindahan yaitu ke jaman Yunani Kuna, abad ke-18. Pengertian
keindahan telah dipelajari oleh para filsuf. Menurut The Liang Gie, keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar kata yaitu “bonum” berarti kebaikan mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir ditulis “bellum”. Menurut cakupan orang membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah.
Menurut luasnya dibedakan pengertian :
1) Keindahan dalam arti luas
2) Keindahan dalam arti estetik murni
3) Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan


Nilai ekstrinsik yaitu sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal (instrumental/contributory value), yaitu nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik yaitu sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan.
Contoh :
1) Puisi, bentuk puisi terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama disebut nilai ekstrinsik, pesan yang disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi yaitu nilai intrinsik
2) Tari, tarian Damarwulan-Menakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala jenis pakaian dan gerak-gerik tari perang antara Damarwulan-Menajinggo disebut nilai ekstrinsik, pesan yang disampaikan oleh tarian ialah kebaikan melawan kejahatan yaitu nilai instrinsik

c. Apa sebab manusia mencipta keindahan?
Keindahan pada dasarnya adalah ilmiah, alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Bila pemain drama yang berlebihan, misalnya marah dengan meluap padahal kesalahan kecil atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis menaung itu berarti tidak alamiah.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmoni), kesetangkupan (symetry), dan pertentangan (contrast).

3. MAKNA KEINDAHAN
Menjawab pertanyaan sekitar apa itu keindahan merupakan pekerjaan yang sulit. Kalau yang dituntut jawaban yang bisa memuaskan semua pihak.
Sekadar penguat konstatasi, dilihat beberapa persepsi tentang keindahan yaitu :
1. Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy)
2. Keindahan adalah keseluruhan susunan yang teratur dari bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau “beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten)
3. Keindahan dapat memupuk perasaan moral
4. Keindahan dapat terlepas dari kebaikan (Win Chelmann)
5. Keindahan memiliki proporsi yang harmonis
6. Keindahan sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume)
Menurut Kant keindahan dapat dilihat dari 2 segi yaitu segi arti yang subyektif dan segi arti yang obyektif. Arti yang subyektif keindahan sesuatu yang tanpa harus direnungkan.
Pengelompokkan yang bisa kita buat sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya

4. RENUNGAN
Merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan untuk merenungkan/mengevaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran yaitu proses berpikir yang logik dan analitik.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1) Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandangan tertentu
2) Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar gejala)
3) Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran selanjutnya.

5. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi, serasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan tidak serasi tidak indah. Kualita yang sering disebut ialah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, kesimbangan dan perlawanan/pertentangan. Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran, atau keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi-rendah, keras-lembut, dan panjang-pendek.

6. KEHALUSAN
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Halus bagi manusia itu sendiri ialah sikap, sikap lembut dalam menghadapi orang. Sikap halus dimiliki orang yang bersikap rendah hati. Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.

7. MANUSIA DAN KEINDAHAN
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi. Keindahan yang bersifat jasmani ialah keinginan yang dapat menyenangkan indera manusia. Kodrat manusia selalu medambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan manusia. Pada hakikat manusia dituntut untuk menciptakan keindahan seperti kata John Kets (Andy Zoeltom, 1984) “a thing of beauty is a joy forever”.
Keindahan subyektif sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relatif. Menurut John Kets keindahan obyektif disamakan dengan kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan.






DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Budaya Dasar karya Drs. DJOKOWIDAGDHO, dkk.