Nama : Devi Nawang Wulan
Kelas : 4ea22
NPM : 11216876
Tugas : Mnj. Pemasaran Era Rev.Industri4#
Kelas : 4ea22
NPM : 11216876
Tugas : Mnj. Pemasaran Era Rev.Industri4#
A.
Strategi Pemasaran Internasional Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank
BRI terus memperluas pelayanan perbankannya sampai ke seluruh pelosok Indonesia dengan membuka
kantor cabang dan kantor unit terdekat sehingga
kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan dapat terpenuhi dengan baik. Pada
tahun 2015 Bank BRI telah membuku laba
bersih sebesar 25,2 Triliun, hal
tersebut membuat Bank BRI menjadi bank plat merah yang menyumbang laba bersih tertinggi diantara perusahaan yang
merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Pada Tahun 2013 dan 2014 BRI
juga memperoleh laba tertinggi, kemudian
disusul oleh beberapa BUMN lainnya. (Majalah Infobank,22:2015).
Strategi
pemasaran internasional yang dilakukan oleh Bank BRI saat ini yaitu mengembangkan strategi pemasaran produk
tabungan maupun layanannya
dengan memperkenalkan Branchless
Banking yaitu BRILink. Program tersebut yaitu Laku Pandai yang merupakan singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
Menurut POJK No.19/POJK.3/2014
adalah kegiatan Laku Pandai menyediakan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerjasama dengan pihak lain dan
perlu didukung dengan penggunaan sarana
teknologi informasi. BRILink merupakan produk
dan layanan dari Bank BRI yang merupakan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BRILink adalah layanan
keagenan BRI yang bekerjasama dengan nasabah
BRI sebagai agen, untuk memberikan berbagai layanan perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee
(fifty-fifty). Demi
kelancaran kegiatan promosi BRIlink tentunya pihak BRI telah memiliki anggaran biaya promosi dan biaya event untuk
meningkatkan total penjualan
BRIlink. Salah satu penggunaan anggaran tersebut digunakan untuk menyelenggarakan sebuah acara seperti
kegiatan “Laku Pandai”, dan
gathering dengan agen BRIlink
untuk memasarkan BRIlink dan mengupayakan ekspansi bisnis.
B.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI)
1. Kekuatan
Merupakan segala
jenis hal yang menjadi kekuatan dan dimiliki oleh suatu perusahaan. Kekuatan
ini bersumber dari dalam perusahaan itu sendiri. Bank BRI mempunyai kekuatan
sebagai berikut :
a. Merupakan BUMN atau bank milik pemerintah
Karena BRI adalah
suatu BUMN sehingga modal yang digunakan adalah modal yang diberi oleh
pemerintah. BRI tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dalam menjalankan kegiatannya,
tidak seperti bank swasta yang harus mengeluarkan banyak biaya sebagai
modalnya.
b. Berstatus badan hukum berupa persero (PT )
Salah satu
keuntungan badan usaha berstatus persero (PT) adalah tidak ada batasan waktu
hidup perusahaan. Artinya selama perusahaan mampu beroperasi, meskipun pemilik
atau manajemen telah hengkang dari perusahaan, maka perusahaan tetap dapat
beroperasi dengan dilanjutkan oleh pemegang saham lainnya.
c. Usia
BRI yang sudah tua
Dengan pengalaman
BRI yang telah lama di dunia perbankan Indonesia dibandingkan bank lainnya,
masyarakat lebih percaya untuk menggunakan produk dan fasilitas jasa BRI.
d. Mempunyai
cabang yang banyak.
Dengan tersebarnya
cabang BRI hingga ke pelosok Indonesia, BRI dapat menjangkau masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat memberikan kenyamanan bagi
nasabah BRI yang berada di pelosok Indonesia.
e. Memiliki
satelit sendiri
Dengan diluncurkan
BRISat, BRI dapat menghemat Rp200 miliar per tahun dari biaya komunikasi dan
teknologi informasi. Kegiatan di dalam perusahaan sangat terbantu dan juga
kualitas ATM BRI lebih baik dibandingkan dengan bank lain dengan diluncurkannya
BRISat.
2. Kelemahan
Merupakan hal
terkait keterbatasan/kelemahan dalam sumber daya dan kemampuan yang menghalangi
perusahaan dapat maju/berkembang. Disini BRI juga mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
a. Kurang
memperhatikan karyawan
Kenyamanan
karyawan dalam bekerja juga harus diperhatikan. Karena hal tersebut dapat
mempengaruhi loyalitas seorang karyawan. Jika seorang karyawan tidak loyal
terhadap perusahaan, kinerja perusahaan dapat terhambat.
b. Minimnya
sumber daya yang dapat memperbaiki permasalahan di bidang IT
Dengan kurangnya
sumber daya yang dapat memperbaiki berbagai permasalahan di bidang IT menyebabkan
terhambatnya kinerja perusahaan, karena banyak berbagai kegiatan di dalam
perusahaan menggunakan IT sehingga juga dibutuhkan sumber daya yang ahli dalam
bidang tersebut.
c. Minimnya
biaya promosi yang dilakukan BRI
Promosi sangat
penting dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Dengan minimnya biaya pengorbanan (biaya promosi)
yang dilakukan oleh BRI, produk atau jasa terbaru yang dimiliki oleh BRI tidak
dapat tersebar secara merata.
d. Tingkat keterampilan karyawan yang rata-rata
rendah
Keterampilan
karyawan sangat dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan. Jika sewaktu-waktu
karyawan diberi suatu permasalahan yang baru, karyawan tersebut akan
kebingungan dalam menyelesaikannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja
perusahaan.
Daftar Pustaka :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BOL-S1-2017-0062%20Rissa%20Bab%201.pdf
https://id.scribd.com/document/359745419/Analisis-Swot-Bank-Bri
Daftar Pustaka :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BOL-S1-2017-0062%20Rissa%20Bab%201.pdf
https://id.scribd.com/document/359745419/Analisis-Swot-Bank-Bri